Apa Itu Demand Forecasting dan Kenapa Penting untuk Bisnis?

feature-image

Kelebihan demand adalah hal yang paling klasik dalam menjalankan bisnis online. Bahkan, ini sempat betul-betul terjadi pada salah satu klien kami yang menjual alat kesehatan.

Ketika memulai, mereka memiliki stok terbatas dengan prakiraan penjualan 1000 unit dalam satu bulan. Namun, ketika mencoba berjualan di TikTok, ternyata algoritma mendorong produk secara organik dengan sangat cepat. Stok untuk tiga bulan langsung habis dalam waktu seminggu.

Hal ini mengakibatkan missed sales opportunity karena produk tersebut membutuhkan setidaknya satu bulan untuk bisa dijual di pasaran. Ketika stok tambahannya datang, demand yang saat itu sedang tinggi-tingginya sudah mengalami penurunan sehingga klien kami mengalami kerugian.

Supaya hal seperti itu tidak terjadi lagi, demand forecasting sangat penting untuk dilakukan.


Apa Itu Demand Forecasting?

Seperti namanya, demand forecasting adalah cara untuk mengetahui prakiraan demand terhadap produk Anda. Dengan melaksanakannya, Anda akan mengetahui tinggi atau rendahnya minat calon konsumen terhadap suatu produk.

Demand forecasting sangat berguna dalam menjalankan bisnis online, di antaranya karena bisa memudahkan perencanaan produksi, penetapan harga, pengelolaan inventaris, hingga meningkatkan profit.

Mengapa Perlu Demand Forecasting untuk Bisnis Online?

1. Menetapkan harga

Dengan memahami betul demand suatu produk, Anda akan bisa menetapkan harga yang pas untuk dipasang di platform e-commerce. Misalnya, jika prakiraan demand terhadap produk baru Anda cukup tinggi, Anda bisa menyesuaikan harga produk menjadi lebih tinggi pula.

2. Memudahkan perencanaan produksi

Mengetahui tingkat demand akan memudahkan Anda untuk merencanakan jumlah barang yang diproduksi. Ini akan menjauhkan Anda dari kelebihan maupun kekurangan produksi. Jika kelebihan produksi, Anda tidak akan hanya kehilangan profit tetapi juga boros bahan, apalagi jika menjalankan bisnis F&B yang produknya memiliki waktu kadaluarsa lebih singkat.

3. Membantu pengelolaan inventaris

Pengetahuan terhadap tingkat demand konsumen juga akan membantu Anda mengelola inventaris barang. Produksi berlebihan akan meningkatkan biaya inventarisasi yang menyebabkan kerugian, sementara kekurangan produksi akan menyebabkan stok habis sehingga Anda kehilangan profit.

4. Menyusun strategi pemasaran

Efektivitas strategi pemasaran juga sangat dipengaruhi oleh pengetahuan Anda terhadap demand konsumen. Berdasarkan informasi yang didapat setelah melakukan demand forecasting, Anda bisa menentukan strategi yang cocok untuk target audiens yang dipilih.

5. Meminimalisir resiko

Demand forecasting juga dapat meminimalisir resiko pengambilan keputusan yang kurang bijak. Jika Anda tahu bahwa ada demand yang tinggi untuk suatu produk, Anda akan lebih yakin untuk berinvestasi lebih ke dalam produksi dan pemasarannya.

6. Meningkatkan profit

Profit penjualan juga dapat ditingkatkan dengan melakukan demand forecasting. Misalnya, dengan mengetahui bahwa produk Anda memiliki demand yang tinggi, Anda bisa menetapkan harga yang lebih tinggi juga untuk mendapat keuntungan lebih.


Tips Menjalankan Demand Forecasting untuk Bisnis Online

Dengan segala keuntungan yang diberikan, tentunya demand forecasting juga harus dilakukan secara strategis.

1. Mengkombinasikan beberapa metode forecasting

Tidak ada satu pun metode forecasting yang sempurna. Karena itu, Anda perlu mengkombinasikan beberapa metode untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Di bawah ini adalah empat (4) contoh metode demand forecasting yang bisa Anda coba:

1. Riset Pasar

Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis tren pasar yang sedang berjalan dan yang sudah lewat. Riset pasar akan memberi Anda gambaran tentang tren minat konsumen dalam industri bisnis Anda.

Misalnya, bisnis Anda memiliki fokus kepada produk kecantikan. Dengan riset pasar, Anda akan tahu apa saja yang sedang “trending” di antara peminat produk kecantikan di periode waktu tertentu, contohnya pembelian sunscreen yang mengalami peningkatan di musim kemarau.

Anda juga bisa melakukan riset terhadap kompetitor untuk menganalisis strategi yang dapat ditiru dan harus dihindari.

2. A/B Testing

Metode A/B Testing adalah percobaan dengan meluncurkan dua kampanye yang berbeda untuk melihat mana yang lebih memikat audiens. Biasanya, metode ini dilakukan dengan dua versi kampanye: versi asli dan versi modifikasi, yaitu kampanye yang mengubah beberapa aspek dari versi asli.

Lewat A/B Testing, Anda akan bisa mengetahui aspek mana yang harus dipertahankan di versi asli, mana yang harus diperbaiki, ataupun yang harus dihilangkan sepenuhnya.

3. Sales Force Composite

Seperti namanya, metode Sales Force Composite berfokus kepada tim sales perusahaan. Metode ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner feedback kepada mereka.

Karena tim sales adalah divisi yang berhubungan langsung dengan konsumen, mereka pula yang mengerti apa saja masukan ataupun keluhan yang sering disampaikan.

4. Predictive Analytics

Metode ini menggunakan data-data dari periode sebelumnya untuk memprediksi tren pasar di masa depan. Dilansir dari Harvard Business School, metode Predictive Analytics berguna untuk memprakirakan kemungkinan konversi audiens menjadi pelanggan.

Dengan informasi tersebut, Anda akan bisa merencanakan targeted ads yang menyasar calon konsumen dalam proses konversinya menuju pelanggan.

2. Mengumpulkan data sebanyak mungkin

Dengan lebih banyak data, akan lebih akurat pula informasi yang Anda dapatkan. Anda bisa mendapatkan data dari capaian penjualan selama beberapa bulan ke belakang. Anda juga dapat membandingkan dengan periode penjualan di hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, dan lain-lain.

3. Rutin meninjau ulang prakiraan Anda

Karena situasi pasar yang terus berubah, prakiraan Anda juga perlu diperbarui secara rutin. Jangan sampai Anda selalu memakai prakiraan yang sama dengan periode sebelumnya.

4. Selalu siap untuk perubahan rencana

Tidak ada prakiraan yang 100% akurat. Jadi, Anda juga harus menyiapkan Plan B, Plan C, dan seterusnya.


Secara keseluruhan, demand forecasting adalah alat yang sangat membantu para pebisnis yang baru terjun ke dunia bisnis online. Dengan melakukannya, Anda bisa membuat keputusan bisnis yang bijak, meminimalisir resiko, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan profit.


Anda juga bisa mendapatkan analisis yang lebih mendalam melalui sesi konsultasi dengan kami.

Konsultan kami akan melakukan evaluasi awal terhadap bisnis Anda serta membantu Anda menyusun strategi bisnis online yang efektif, profitable, dan efisien.